
Last Updated on Tuesday, 31 August 2010 18:30
Wednesday, 17 February 2010 13:49
Penerbit
Erlangga baru saja menerbitkan buku referensi untuk umat islam, khususnya untuk
para calon jamaah haji, yakni buku “Antara Mekkah & Madinah”. Bagi umat
Islam, Mekkah dan Madinah menjadi istimewa karena merupakan tempat kelahiran
Muhammad SAW, utusan Allah SWT sekaligus tempat tempat perjuangan dakwahnya
membawa misi kebenaran (agama tauhid) sebagai penerus Nabi Ibrahim as.
Jejak-jejak perjalanan Ibrahim menjadi napak tilas umat Islam dalam ritual
haji.
Jika
Mekkah disebut sebagai kota suci karena terdapat
Masjidil Haram, yang terdapat Kakbah di dalamnya, maka Madinah juga disebut
sebagai kota
suci karena memiliki Masjid Nabawi. Masjid ini merupakan pusat kekuasaaan dan
penyebaran Islam ke seluruh penjuru dunia. Kota ini menyimpan peristiwa-peristiwa
sejarah yang patut diketahui umat Islam.


Lalu,
apa istimewanya buku ”Antara Mekkah & Madinah”?
Buku
“Antara Mekkah dan Madinah” yang diterbitkan
Penerbit Erlangga menjawab pertanyaan itu secara jelas melalui
paparan sejarah tentang dua kota
suci itu yang dilengkapi dengan foto-foto unik dan menarik, baik foto-foto
klasik maupun modern. Buku ini, tidak hanya
berbicara tentang Mekkah dan Madinah atau ritual-ritual umrah/haji dengan
kata-kata, tetapi dengan data, gambar dan foto-foto sehingga dapat menjadi
pengetahuan yang sangat berharga bagi umat Islam, baik yang sudah haji atau
yang hendak ke tanah suci.
Tanggal
11 Februari 2010 lalu, Penerbit
Erlangga mengadakan
Launching &
Talkshow buku “Antara Mekkah dan Madinah” yang bertempat di
Al-Jazeera
Resto & Cafe, Raden Saleh, Jakarta Pusat. Talkshow tersebut mengangkat
tema
”Mekkah & Madinah : Kota Impian
dan Kenangan. Mengungkap Sejarah Dua Kota Suci dan Perjalanan Haji dari Masa ke
Masa”. Acara yang berlangsung dari
pukul 15.00 – 17.00 WIB ini dihadiri oleh ± 50 undangan khusus yang terdiri atas
rekanan Penerbit Erlangga, perwakilan Departemen Agama RI, travel umroh dan
haji, bank syariah, AMPHURI (Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh
Indonesia), HIMPUH (Himpunan Penyelenggara Umroh dan Haji), Pengurus dan
keluarga besar PBNU, KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) masjid besar di
Jakarta, dan yayasan di Jakarta. Serta dihadiri pula oleh ± 35 undangan media terdiri dari media Islami,
media cetak, media elektronik, serta media online.

Hadir 4 pembicara yang
dapat mewakili masing-masing keahlian. Ke-4 pembicaranya,yaitu
Che Che Kirani (Artis sinetron) yang memberikan
materi talkshow mengenai pengalaman ibadah haji,
H. Dede Permana Nugraha, MA (Kontributor teks buku “Antara Mekkah
& Madinah”, penulis buku “Berkelana ke Timur Tengah”) yang memberikan
materi talkshow mengenai isi buku “Antara Mekkah & Madinah”,
H. Fathurrahman Yahya, MA (Editor buku
“Antara
Mekkah & Madinah”, Alumni Universitas Ezzitounia, Tunisia)
memberikan materi talkshow mengenai isi buku, dan
H. Zuhaeri Misrawi (kontributor teks buku “Antara Mekkah &
Madinah”) memberikan materi talkshow mengenai pelaksanaan ibadah umroh dan haji.
Talkshow 2 jam yang dimoderatori oleh
Sandrina Malakiano tersebut sangat
interaktif. Karena keempat pembicara dan moderator mempunyai pengalaman ibadah
ke tanah suci dan mereka memberikan tanggapan positif terhadap buku ”Antara
Mekkah & Madinah”. Seperti yang Che Che dan Sandrina katakan, ”Buku ini
wajib dibaca oleh umat Islam, khususnya untuk buku pedoman para calon jamaah
haji. Karena buku ini dilengkapi dengan tata cara ibadah haji dan dilengkapi pula
dengan foto dan gambar yang sangat bagus, mulai dari gambar tata kota Mekkah
dari tahun 1850-2020, foto makam Ibrahim, Gua Hira, Gua Tsur, Hajar Aswad,
Masjidil Quba, Jabal Uhud, Masjid Nabawi, dan sebagainya”.
Buku ini hadir untuk memenuhi kebutuhan
pembaca, terutama tamu-tamu Allah (dhuyufurrahman) yang hendak beribadah
memenuhi panggilan-Nya di Kakbah (Baitullah). Sejarah dua kota suci ini dengan
segala keunikannya diperkenalkan melalui visualisasi gambar dan fotografi
arsitektural sebagai bukti sejarah keistimewaan dua kota suci tersebut. Selain
itu, buku ini dilengkapi dengan prosesi ritual haji secara gradual dan
bergambar, sehingga pembaca dapat memahaminya lebih jelas dan gamblang.