Last Updated on Thursday, 22 August 2019 08:57 Written by Admin Penerbit Erlangga Monday, 29 October 2018 00:00
VIVA – Gempa yang sempat mengguncang Lombok dan beberapa daerah di Sulawesi Tengah, menyisakan duka dan trauma bagi para korban, termasuk anak-anak.
Dalam penanganannya, sejumlah relawan kerap mengajak para anak untuk menggambar, menyanyi, atau pun aktivitas seni lainnya. Menurut, seorang psikolog anak, Vera Itabiliana Hadidjojo, SpSi, ternyata seni punya fungsi sendiri sebagai terapi untuk mengatasi trauma.
"Dalam dunia psikologi, terapi seni merupakan sejenis psikoterapi, teknik konseling, dan program rehabilitasi yang mengarahkan orang membuat karya seni untuk meningkatkan kesehatan flsik, mental dan emosional mereka," ungkap Vera dalam Talkshow Menggunakan Bakat Kita Untuk Meringankan Derita Korban Gempa yang diadakan oleh Penerbit Erlangga, di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin 22 Oktober 2018.
Ia menjelaskan, ide utama di balik terapi seni adalah mengekspresikan diri melalui seni ternyata dapat digunakan untuk membantu orang mengurangi stres, mengatasi trauma, memecahkan masalah, dan memahami perasaan dan perilaku mereka lebih baik.
"Ada unsur unsur safety. Anak kadang enggak nyaman mengepresikan emosi, takut dibilang salah dsb. Ketika dia bermain, dia menggambar bebas bisa keluar semua emosinya," kata Vera.
Editor Erlangga For Kids, Windrati Hapsari, juga mengatakan hal serupa, lewat kegiatan Erlangga Talent Week, ia ingin mendorong generasi muda mengembangkan bakat yang dimiliki untuk mengurangi derita korban bencana.
sumber : VIVA
Most Read Articles |
PT. PENERBIT ERLANGGA
Jl. H. Baping Raya No. 100
Ciracas, Jakarta Timur 13740
Telp. (021) 871 7006
Fax. (021) 877 946 09
Whatsapp. 08191-1500-885
Hotline. 1500-885